7 CARA BUDIDAYA IKAN CUPANG HIAS UNTUK PEMULA

Administrator 07 Februari 2019 10:01:35 WIB

Salah satu ikan hias yang paling mudah dipelihara adalah ikan cupang. Sehingga, dapat dikatakan bahwa budidaya ikan cupang tidak perlu adanya tempat yang luas, sehingga tak perlu menggunakan modal yang besar untuk budidaya ikan cupang. Nah, cara budidaya ikan cupang ini bisa Anda coba di rumah, siapa tahu bisa dijadikan usaha rumahan. Ya kan?

Ikan cupang memiliki nama latin yaitu Betta sp yang merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di daerah tropis. Anda bisa menjumpai ikan-ikan ini di perairan Asia Tenggara, dan salah satunya adalah Indonesia, Negara kita tercinta.

Pada umumnya, ikan ini hidup berkelompok dengan ikan-ikan sejenisnya dan habitatnya dapat ditemui di daerah rawa-rawa, sungai, dan danau. Intinya, ikan ini sangat gemar sekali hidup di perairan yang tenang.

Nah, kenapa ikan cupang sangat mudah untuk dibudidaya, karena salah satu keistemawaannya adalah daya tahan hidupnya. Ia mampu hidup di dalam air yang minim oksigen, sehingga Anda bisa memelihara ikan cupang di dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator atau selang oksigen. Kenapa bisa begitu? Karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti layaknya paru-paru manusia. Nah, labirin itulah yang membuat ikan cupang bisa bertahan hidup walaupun di tempat yang minim oksigen sekalipun. Lalu, beginilah cara budidaya ikan cupang hias untuk pemula.

1. Memilih Jenis Ikan Cupang

Dalam dunia ikan, khususnya para pehobi ikan cupang, bahwa ikan cupang memiliki dua jenis ikan cupang yaitu cupang hias dan cupang adu. Cupang hias fungsinya sebagai ikan hias yang dapat dinikmati mata keindahan bentuk, warna, dan gerak tubuhnya dalam air. Berbeda halnya dengan cupang adu yang memang dipelihara untuk diadu dengan ikan cupang adu lainnya.

Maka dari itu, di Jawa, orang-orang banyak yang menyebutnya sebagai ikan tarung. Namun, di beberapa Negara mulai menganggap bahwa mengadu ikan cupang adu ini adalah sebuah tindakan yang illegal atau tindakan yang melanggar aturan Negara yaitu merusak kelestarian alam, karena ikan cupang termasuk ke dalam pelestarian alam.

Untuk membedakan antara ikan cupang hias dengan cupang adu ini adalah dilihat dari bentuk dan gerakannya. Jika gerakannya lebih agresif dan cepat, berarti ia adalah jenis ikan cupang adu. Semakin gesit gerakannya, maka ia semakin berpeluang besar untuk menang dalam peraduan ikan cupang. Menarik bukan?

Berdasarkan penelitian dari para ahli ikan hias, menyebutkan bahwa terdapat 73 spesies ikan cupang di bumi ini. Ya, walaupun tidak semua spesies tidak masuk ke dalam kategori sebagai ikan peliharaan di rumah, karena mungkin sulit didapatkan alias sangat langkah spesiesnya. Nah, spesies ikan cupang yang terkenal ini adalah kelompok splendens complex yang di antaranya adalah Betta Splendes, Betta mahachai, Betta stiktos, Betta imbellis, dan Betta smaragdina. Bahkan ada juga beberapa varian ikan cupang yang dikawinkan dengan spesies kelompok tersebut.

2. Pemilihan Induk Ikan Cupang

Nah, apakah Anda usah mulai tertarik dengan ikan cupang karena keistimewaan dan variannya? Jika Anda mulai tertarik, saatnya Anda memulai langkah awal dalam budidaya ikan cupang.

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan dalam cara budidaya ikan cupang adalah memilih dan mendapatkan induk atau bibit ikan yang berkualitas. Usahakan Anda memilih induk ikan cupang yang berasal dari keturunan unggul dengan kondisi badan yang bugar, bebas penyakit, dan cacat bawaan pada tubuh.

Jika Anda sudah mendapatkan bibit atau indukan ikan cupang, saatnya Anda meletakkannya ke dalam wadah ikan bisa menggunakan toples, gelas air mineral bekas, atau yang lainnya. Karena ikan cupang dapat hidup di air yang minim oksigen tanpa bantuan alat selang oksigen. Usahakan pisahkan antara betinda dan jantan.

Anda bisa membedakan antara betina dan jantan dengan ciri-ciri berikut:

  1. Jantan:Gerakannya lincah, sirip dan ekornya melebar dan mengembang, tubuhnya lebih besar dari betina, dan warna tubuhnya cerah.
  2. Betina:Kebalikan dari yang jantan bahwa ikan cupang yang betina gerakannya lebih lamban, sirip dan ekornya lebih pendek, tubuhnya lebih kecil dari jantan, dan warnaya agak sedikit gelap.

Nah, sudah tahu kan perbedaan antara betina dan jantan? Kini saatnya Anda mulai melakukan pemijahan ikan cupang. Namun, sebelum Anda melakukan pemijahan ikan cupang, pastikan dulu indukan ikan cupang Anda sudah masuk ke dalam fase matang gonad atau fase ikan yang sudah siap untuk dikawinkan. Jadi, Anda perlu mengetahui bagaimana ciri-ciri indukan ikan yang siap kawin itu. Selain itu, antara jantan dan betina memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

Ciri – Ciri Cupang Jantan:

  • Berusia sekitar 4 sampai 8 bulan
  • Bentuk badannya sudah mulai panjang
  • Siripnya mulai memanjang
  • Warnanya lebih terang atratif dari sebelumnya
  • Gerakannya lebih agresif dan lincah dari sebelumnya

Ciri – Ciri Cupang betina:

  • Berusia sekitar 3 sampai 4 bulan
  • Bentuk badannya membulat dengan bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya agak kusam dan tidak menarik
  • Gerakannya melambat

Itulah ciri-ciri ikan cupang betina dan jantan yang siap untuk dikawinkan. Ikan cupang jantan ini memang ikan yang lebih menarik bentuk dan warna tubuhnya karena fungsinya sebagai pemikat ikan betina lainnya lhooo

3. Persiapan Pemijahan Ikan Cupang

Nah, ikan cupang Anda siap dikawinkan atau dipijah. Kalau ikan cupang Anda sudah siap memijah, Anda perlu menyediakan wadah atau tempat, bisa menggunakan baskom kecil sekitar 20 x 20 x 20 cm lah untuk proses pemijahan ikan.

Selain itu, Anda juga perlu menyiapkan gelas plastik kecil untuk ikan cupang betina nantinya. Seperti manusia lah, kalau hendak dinikahkan kan, perlu suatu persiapan yang matang dan dekorasi. Ikan cupang betina pun juga begitu, perlu adanya dekorasi beberapa tumbuhan dalam gelas tersebut. Anda bisa menggunakan tumbuhan air seperti kayambang contohnya.

Perlu Anda ketahui, dalam sekali pemijahan ikan cupang, bisa menghasilkan sampai 1000 butir telur ikan lho. Waw! Fantastis! Nantinya, telur-telur tersebut akan menetas selama 24 jam setelah pembuahan induk. (Baca juga:

Menurut para pakar ikan cupang atau para pembudidaya ikan cupang, bahwa tingkat kematian benih ikan cupang ini sangatlah tinggi. Karena, berdasarkan pengalaman dari para pembudidaya ikan cupang bahwa dari 1000 telur ikan cupang, hanya 30 sampai 50 ekor ikan cupang yang bisa dibudidaya hingga ke proses pemanenan, yang lainnya gagal panen.

Nah kalau sudah dikawinkan, ikan cupang jantan ini masih memiliki kesempatan untuk kawin lagi, berbeda dengan ikan cupang yang betina yang hanya sekali saja dia bisa dikawinkan. Kalau ikan jantan, bisa dikawinkan sampai 8 kali lho, dengan renggang waktu sekitar 2 sampai 3 minggu setelah dikawinkan. Jadi, jangan memaksa ikan cupang jantan kawin lagi dengan ikan cupang betina lainnya kalau belum 2 minggu. Nanti, dia bisa-bisa ngambek lagi, hehe.

Oya, dalam perkawinan kedua ikan cupang yang jantan, pada umumnya akan menghasilkan ikan cupang jenis perempuan alias betina lho. Jadi, bisa digunakan untuk mengembang biakan ikan cupang agar semakin banyak lagi nantinya. Mudah bukan? Cara budidaya ikan cupang.

5. Proses Pemijahan Ikan Cupang

 

Nah, jika persiapan pemijahan ikan cupang sudah matang, kini saatnya Anda melanjutkan ke proses pemijahan ikan cupang. Dalam proses pemijahan ikan cupang jantan dan betina, adapun beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan berikut ini. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 

  1. Isilah dengan air bersih ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan tadi, isi air dengan ketinggian kira-kira 10 sampai 15 cm. ada baiknya, dalam proses pemijahan ini, Anda menggunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Jika Anda menggunakan air tanah, endapkan terlebih dahulu dengan waktu semalaman. Sehingga, air akan berubah menjadi benar-benar jernih nantinya. Dan perlu Anda ketahui bahwa Anda harus menghindari air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit dalam proses pemijahan. Hal ini akan mengakibatkan gagalnya proses pemijahan dan hancurnya telur-telur ikan cupang Anda.
  2. Jika Anda sudah mengisi air ke dalam wadah untuk proses pemijahan, saatnya Anda menambahkan tanaman air ke dalam wadah yang berisi air. Fungsinya, tanaman tersebut nantinya akan dijadikan sebagai tempat burayak berlindung. Namun perlu diingat, dalam pemberian tanaman air ke dalam wadah, jangan berlebihan alias terlalu padat tanamanannya, hal ini akan membuat oksigen semakin berkurang. Walaupun ikan cupang dapat hidup di dalam air yang minim oksigen. 
  3. Jika tanaman air sudah ada di dalam air, saatnya Anda memasukkan ikan cupang jantan ke dalam baskom yang sudah disiapkan tadi dan biarkan selama satu hari penuh, nantinya ikan tersebut akan membuat beberapa gelembung udara yang fungsinya untuk menyimpan beberapa telur yang sudah dibuahi nantinya. Namun, jika ikan jantan tersebut terlihat tidak membuat gelembung udara, silahkan Anda pancing ikan jantan dengan memasukan ikan betina ke dalam baskom tapi dengan cara terpisah
  4. Caranya bagaimana? Cukup masukan ikan betina ke dalam gelas plastic bening atau bekas gelas air mineral dan benamkan ke dalam baskom tadi, di mana ikan jantan berada. Nantinya, ikan jantan akan bereaksi dan membuat gelembung-gelembung udara. Kalau orang bilang sih, ini kode dari si jantan bahwa ia siap kawin dengan si betina.
  5. Nah, jika si jantan sudah mulai membuat beberapa gelembung udara, saatnya Anda menyatukan si betina dengan si jantan. Waktu yang baik untuk proses pemijahan ini bisa dilakukan di pukul 7 sampai 10 pagi atau pukul 4 sampai 6 sore. Karena suhu duara dapat mempengaruhi sifat kedua ikan tersebut nantinya. Oya, ikan cupang sangat sensitif ketika mereka kawin, jadi sebaiknya Anda menutup baskom tersebut dengan Koran atau Anda bisa meletakan baskom ke ruangan yang sekiranya jauh dari jangkauan dan suara berisik orang-orang yang lalu lalang. Hehe, alias mereka tidak mau diganggu saat bulan madu. Udah kayak orang kan? 
  6. Kalau proses pembuahan sudah terjadi, sebaiknya segera Anda angkat si betina ini, karena yang tanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak atau telur ikan cupang ini adalah si jantan. Jadi, Anda pisahkan si betina dari burayak. Nantinya, si jantan akan meletakkan telur-telur itu ke dalam gelembung-gelembung udara yang sudah dibuatnya tadi. Kenapa si betina harus dipisahkan dengan burayak, karena si betina nantinya akan memakan beberapa telur yang ada di sekitarnya lho. Wih, serem…
  7. Satu hari kemudian, telur-telur itu akan menetas dan menjadi burayak, nah, selama 3 hari Anda tidak memberikan pakan pada burayak-burayak tersebut tidak masalah, karena burayak-burayak tersebut masih menyimpan beberapa nutrisi ketika ia masih di dalam telur. Selain itu, ikan cupang jantan akan berpuasa selama ia menjaga burayak-burayaknya. Wah, so sweet sekali nih, jadi bapak yang baik.
  8. Tiga hari kemudian, tiga hari setelah telur menetas, Anda bisa memberikan kutu air yaitu moina atau daphnia sebagai pakan burayak-burayak itu. Perlu dicatat, bahwa dalam memberikan pakan, jangan terlalu banyak atau lebih banyak dari jumlah burayak, karena hal ini akan mengotori air dan menyebabkan gangguan pada kesehatan burayak, hingga menyebabkan mereka kematian.
  9. Jika sudah dua minggu, baru deh, ikan cupang jantan bisa Anda pisahkan dari burayak-burayaknya, karena para burayak sudah tumbuh besar alias masa remaja yang bisa hidup sendiri. Namun, jika burayak-burayak itu terlihat tampak membesar, sebaiknya Anda pindahkan burayak tersebut ke tempat yang lebih besar dan memberikan kutu air yang lebih besar. Nah, larva nyamuk sangat cocok bagi mereka. Jadi, rumah Anda bisa bebas deh dari nyamuk.
  10. Setelah 1,5 bulan, burayak-burayak itu akan tumbuh dewasa, dan saatnya Anda memisahkan antara yang jantan dan yang betina. Masih ingat kan, perbedaan antara yang betina sama yang jantan? Anda bisa meletakkan ke dalam wadah pembesaran untuk pertumbuhan ikan cupang Anda.

6. Pakan Ikan Cupang

Pada umumnya, ikan cupang sangat gemar sekali dengan kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk. Jadi, Anda bisa mengurangi nyamuk yang ada di rumah Anda kan. Dalam memberikan pakan, sebaiknya Anda berikan sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari, agar proses pertumbuhan semakin cepat.

Namun, dalam pemberian pakan pun jangan terlalu banyak, sedikit demi sedikit saja, karena jika Anda member pakan terlalu banyak, nanti akan mengotori air dan mengganggu kesehatan ikan cupang Anda nantinya. Penumpukan makanan dalam air membuat ikan cupang Anda terganggu kesehatannya. Ingat itu!

Anda tidak perlu repot dalam mencari kutu air, cukup cari di selokan-selokan yang tergenang. Atau sekarang sudah mulai banyak kok yang menjual pakan cupang. Atau Anda juga bisa membudidaya kutu air sendiri.

7. Perawatan Ikan Cupang

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ikan cupang sangat tahan hidup, bahkan bisa dipelihara di tempat yang minim oksigen. Namun, sangat disarankan Anda juga perlu menjaga kondisi kualitas dari air tersebut. Anda juga bisa memberikan filter pembersih pada akuarium ikan cupang Anda, agar kondisi air tetap terjaga kebersihannya. Di sini bisa membantu ikan cupang Anda terlihat bersih dan berkualitas kan.

Jadi, agar ikan cupang Anda ingin terlihat sempurna dan bagus dilihatnya, apalagi Anda ingin membawanya ke kontes kecantikan cupang. Jadi, Anda perlu merawat cupang Anda sebaik mungkin dengan menjaga kondisi air pada cupang Anda.

Nah, itulah cara budidaya ikan cupang yang baik dan benar. Anda bisa menerapkan ini untuk usaha atau sekadar hobi merawat ikan cupang, itu tidak masalah. Silahkan Anda ceritakan cara-cara tersebut ke kerabat Anda. Salam dan selamat budidaya!

 

Sumber : https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-ikan-cupang 

Komentar atas 7 CARA BUDIDAYA IKAN CUPANG HIAS UNTUK PEMULA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

BANTUL BERSAMA

iNDONESIA RAYA

Pengumuman

...SELAMAT BEKERJA....

Kalender

Aplikasi Android GIRIWARTA

Live Chat

Musik

Peta

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License